Kisah pendukung Prabowo yang setia demo di MK

Sejumlah pendukung Prabowo yang mengaku berasal dari Angke, Jakarta.
Keterangan gambar, Sejumlah pendukung Prabowo yang mengaku berasal dari Angke, Jakarta.

Difasilitasi transportasi dan dua kotak makan tiap hari, sejumlah pendukung Prabowo Subianto dan Hatta Rajasa setia berunjuk rasa di depan gedung Mahkamah Konstitusi selama sengketa pemilu presiden.

Sukarna, salah satu pendukung Prabowo, mengaku selalu datang berdemostrasi sejak pukul 09.00 WIB hingga sekitar 15.00 WIB.

Dia tidak sendirian karena membawa sekitar 60 orang di lingkungannya. Atas jasa membawa massa ini, dia mengaku tidak dibayar uang.

Walau begitu, Sukarna mengatakan mereka mendapatkan fasilitas transportasi dan jatah dua kotak makan tiap hari.

"Kita relawan aja, kita enggak ada bayaran atau apa. Tapi kita makan cukup, karena kita makan dua boks. Anak buah saya cukup makan, nambah [makan]? Ayo!."

"Pendukung Prabowo jangan sampai kepanasan jangan sampai kelaparan," katanya ketika diwawancarai BBC Indonesia, Rabu (20/08).

Sukarna mengatakan tidak hanya berdemo selama sidang pilpres di MK saja, tetapi sudah turun ke jalan tiap hari pasca pengumuman pilpres oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) pada 22 Juli lalu.

Kala itu Joko Widodo-Jusuf Kalla ditetapkan sebagai pemenang setelah meraih 53,15% suara.

"Dibentuk Prabowo"

Sejumlah pendukung yang selalu berorasi di depan MK menamai diri mereka sebagai Gardu Prabowo.

Para pendukung sudah mulai meramaikan MK sejak Prabowo mendaftarkan gugatan.

Sumber gambar, Getty

Keterangan gambar, Para pendukung sudah mulai meramaikan MK sejak Prabowo mendaftarkan gugatan.

Hamzah Palalloi, Sekjen DPN Gardu Prabowo, mengatakan kelompok ini memang dibentuk oleh Prabowo Subianto pada 2008 lalu. Aktivitas unjuk rasa yang mereka lakukan dimulai sejak penetapan pilpres.

"Jadi ketika Pak Prabowo dinyatakan kalah, maka kami segera (protes) di Mahkamah Konstitusi. Anggota nasional, yang memiliki kartu sekitar dua juta seratus orang. Di Jakata ada 54 ribu," katanya.

Jelang keputusan MK yang berlangsung Kamis (21/08), mereka mengklaim akan menurunkan sekitar 20.000 orang, tetapi menurut kepolisian hanya ada sekitar 7.000 orang saja.

Banyak sampah

Protes di depan MK selama lebih dari dua pekan ini cukup membuat petugas kebersihan kewalahan.

Sampah menumpuk Rabu (20/08) sekitar pukul 15.00 WIB.
Keterangan gambar, Sampah menumpuk Rabu (20/08) sekitar pukul 15.00 WIB.
Taman-taman rusak akibat demonstrasi selama dua pekan.
Keterangan gambar, Taman-taman rusak akibat demonstrasi selama dua pekan.

Pasalnya sampah bungkus nasi kotak bertebaran di sekitar gedung dan tanaman-tanaman pun banyak yang mengalami kerusakan.

"Kalau sampah banyak, taman hampir semua rusak di sepanjang Jalan Merdeka Barat," kata Mustofa, petugas kebersihan yang BBC temui Rabu (20/08).

Mustofa yang sudah bekerja sebagai petugas kebersihan selama 10 tahun ini mengaku sidang MK kali ini memang lain dari biasa, karena pemilu sebelumnya tidak pernah ada demonstrasi yang terus menerus seperti ini.

Sayangnya, selama lebih dari dua pekan, dia mengaku tidak ada pendukung Prabowo yang ikut membersihkan sampah ini.

Pantauan BBC, sejumlah pendukung langsung bubar setelah orasi-orasi selesai. Sebagian ada pula yang duduk-duduk sambil menunggu bus jemputan datang.