Puluhan ribu orang menentang nuklir Jepang

Protes menentang program nuklir di Jepang

Sumber gambar, AP

Keterangan gambar, Warga Jepang khawatir makanan dan air terkontaminasi radiasi nuklir

Puluhan ribu orang di Jepang menggelar unjuk rasa di Tokyo, Senin (19/9) mendesak pemerintah tidak lagi mengoperasikan pembangkit listrik tenaga nuklir.

Ini adalah demonstrasi terbesar sejak insiden di pembangkit listrik tenaga nuklir Fukushima Maret lalu, akibat gempa dan tsunami.

Di antara yang hadir dalam acara besar ini adalah pemenang Hadiah Nobel tahun 1994 Kenzaburo Oe dan musisi Sakamoto.

Musisi Jepang itu menyerukan kepada peserta demonstrasi untuk mengucapkan "sayonara" kepada tenaga nuklir.

"Ini adalah momen satu-satunya untuk benar-benar mengubah kebijakan nuklir dan ini adalah waktu yang tepat untuk bertindak," kata Satoe Sakai yang sengaja datang ke Tokyo dari Osaka untuk mengikuti unjuk rasa.

Banyak di antara peserta demonstrasi di Tokyo ini berasal dari Fukushima.

"Kami, warga Fukushima, tentu saja tidak melihat radiasi dan kami tidak bisa menciumnya, tetapi kami tidak meragukan bahwa radiasi menyebar," kata seorang warga Fukushima, Yoshuri Saito.

Masa depan

Para wartawan mengatakan, kekhawatiran soal makanan dan air yang terkontaminasi, sekarang menjadi bagian dari kehidupan sehari-hari, dan ini mengubah persepsi orang tentang tenaga nuklir.

Lewati Podcast dan lanjutkan membaca
Investigasi: Skandal Adopsi

Investigasi untuk menyibak tabir adopsi ilegal dari Indonesia ke Belanda di masa lalu

Episode

Akhir dari Podcast

"Radiasi menakutkan," kata Nami Noji, seorang ibu, 43 tahun. Dia membawa serta empat anak-anaknya, 8-14 tahun.

"Ada banyak ketidakpastian mengenai keamanan makanan dan saya menginginkan masa depan aman bagi anak-anak saya," tambahnya seperti dikutip kantor berita AP.

Polisi Jepang memperkirakan jumlah peserta demonstrasi mencapai 20.000 orang tetapi panitia penyelenggara mengatakan jumlahnya tiga kali lipat dari perkiraan polisi.

Menyusul bencana di PLTN Fukushima Daiichi, pemerintah baru Jepang telah berjanji akan mengurangi ketergantungan dengan energi nuklir. Pemerintah melarang warga berada di zona 20 kilometer dari PLTN itu.

Sejauh ini sekitar 80.000 penduduk telah diungsikan dari kawasan di sekitar PLTN yang masih menyebarkan radiasi. Bencana nuklir Fukushima merupakan krisis nuklir terburuk dunia sejak bencana nuklir Chernobyl pada 1986.

Di tempat terpisah, menteri Jepang yang menangani krisis nuklir Fukushima mengatakan Jepang akan mampu mengatasi masalah nuklir.

"Saya yakin kami tentu akan mengatasi tantangan ini dan menemukan masa depan nuklir yang lebih aman dan makmur," kata Goshi Hosono dalam pertemuan tahunan Badan Tenaga Atom Internasional, IAEA di Wina.

Dia menambahkan Jepang memetik pelajaran dari bencana nuklir Fukushima.