Gempa Lombok: Evakuasi ribuan turis dari Gili Trawangan masih berlangsung
Tim Basarnas terus melakukan evakuasi terhadap ribuan turis di tiga pulau lokasi wisata di wilayah Lombok Utara, NTB, yaitu Gili Trawangan, Gili Meno dan Gili Air, setelah gempa mengguncang wilayah tersebut.
"Sampai siang ini, sudah lima tahap evakuasi, baik turis asing maupun domestik," kata Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB, Sutopo Purwo Nugroho, dalam jumpa pers, Senin (06/08) siang di Jakarta.
Sampai evakuasi pada tahap kelima, menurutnya, sudah ada 358 turis asing dan domestik yang sudah dievakuasi ke daratan pulau Lombok.
"Yaitu ada 208 turis asing dan sisanya 150 orang turis domestik," ungkap Sutopo, seperti dilaporkan wartawan BBC News Indonesia, Ayomi Amindoni.
Pemerintah telah menurunkan enam kapal untuk proses evakuasi dari tiga pulau lokasi wisata itu.
Menurut Sutopo, evakuasi sempat terkendala karena air laut surut yang menyulitkan kapal besar untuk menjangkau pelabuhan di Gili Terawang.
"Sehingga menggunakan perahu karet untuk menjemputnya," katanya.
"Sisanya akan dievakuasi berikutnya. Basarnas mendatangkan kapal dari bali, juga mengerahkan helikopter. BNPB mengerahkan dua heli untuk evakuasi dan penanganan darurat lainnya," tambah Sutopo.
Di tempat terpisah, Presiden Joko Widodo mengatakan dirinya sudah memberikan pesan kepada Menkopolhukkam Wiranto agar "penanganan turis ini juga dilakukan sebaik-baiknya".
"Jangan sampai ada pelayanan yang kurang..." kata Presiden dalam keterangan kepada pers di Jakarta, Senin (06/08) siang.
'Saya belum bisa menyeberang'
Sementara itu, seorang karyawan sebuah hotel di Gili Trawangan, Baiq Dian Siswantari mengatakan, dirinya saat ini masih menunggu untuk dievakuasi dari pulau tersebut untuk menuju pulau Lombok.
"Saya belum bisa menyeberang, kaeran maish menunggu bantuan perahu cepat. Saya belum tahu kapan bisa berangkat," kata Baiq Dian Siswantari kepada BBC News Indonesia, melalui sambungan telepon, Senin (06/08) siang.
Dia mengaku berada di pelabuhan penyeberangan Gili Trawangan bersama ratusan orang yang juga mengantri untuk dievakuasi. Di antara mereka terdapat pula turis asing yang "jumlahnya juba banyak", kata Dian.
"Saya sudah menunggu untuk evakuasi sejak pukul delapan pagi Waktu Indonesia Tengah (Wita)," ujarnya.
Menurutnya, akibat gempa berkekuatan pada tujuh Skala Richter itu, sebagian bangunan di pulau lokasi wisata "banyak yang rusak parah."
"Banyak hotel yang rusak bangunannya, toko-toko kecil juga rusak, dan sebagian rumah warga rata dengan tanah," ungkapnya.
Korban meninggal dan luka-luka - akibat tertimpa bangunan - di Gili Trawangan, menurutnya, lebih dulu dievakuasi pada Senin pagi. "Sekitar pukul enam Wita," tambah Dian.